Kamis, 25 November 2010

Analisis Kinerja Sistem

Pendekatan Pada Pengembangan Sistem

Macam – Macam pendekatan pada pengembangan sistem ada beberapa macam diantaranya,

1. Pendekatan SDLC ( daur hidup pengembangan sistem)

Untuk pengembangan sistem dengan kualitas yang baik, setiap tahap siklus hidup harus direncanakan dan di kontrol dan dikembangkan sesuai dengan standar, dokumentasi yang cukup, diorganisir oleh personel berkompeten, mempunyai poin pengecekan, Proses Formal dilakukan tahap demi tahap secara berurutan,spesifikasi dan persetujuan dalam bentuk tertulis, Peran pemakaian terbatas dan lain sebagainya.

Kelebihan dari pendekatan ini, diperlukan untuk sistem dan proyek yang kompleks.

Kekurangannya, perubahan tidak dapat dilakukan dengan cepat, terkesan pelan dan mahal, dan lain-lain.

2. Pendekatan Politik

pendekatan politik untuk pengembangan sistem informasi diadopsi, sebuah tugas kritis adalah untuk mempelajari latar belakang (sejarah) organisasi. Dalam mempelajari latar belakang organisasi, perancang dapat mengevaluasi apakah sistem yang diinginkan akan tetap sama seperti sistem yang sedang berjalan ataukah mengharuskan untuk mengadakan perubahan struktur. Strategi pengembangan dan implementasi harus diganti atau tidak tergantung pada dampak dari sistem yang diajukan akan mempunyai kekuatan untuk mengubah struktur sistem yang sedang berjalan atau tidak.

3. Pendekatan Soft-System

Pada pertengahan tahun 1970, Checkland(1981) dan koleganya pengembangkan pendekatan yang didesain untuk membantu pengambil keputusan untuk mempelajari tentang dan pemahaman yang lebih dari problem struktur yang kurang baik. Mereka menyebutnya pendekatan “soft-system methodology” (SSM). Disebut SSM karena fokusnya pada learning (pembelajaran) dan innovation (inovasi) pada situasi masalah (problem). Mereka membedakan pendekatan mereka dari pendekatan "hard system" dengan asumsi itu (terutama sekali pembuat keputusan) mempunyai tujuan spesifik dan memahami substansi solusi masalahnya.

SSM melibatkan tujuh langkah yaitu :

a) Recognize the problem situation (pengenalan terhadap situasi masalah)

b) Example of problem situation (contoh dari situasi masalah)

c) Produce root definitions of relevant systems (definisikan hasil utama sistem yang relevan)

d) Develop conceptual models of relevant systems (kembangkan model konseptual system yang relevan)

e) Compare conceptual models with problem situation (Bandingkan model konseptual dengan situasi masalah)

f) Identify desirable and feasible changes (identifikasi keinginan dan perubahan yang mungkin)

g) Take action to improve situation (lakukan aksi untuk perbaikan situasi)

4. Pendekatan Desain Sosioteknik

Pada pertengahan tahun 1970, sebuah pendekatan baru muncul yang fokusnya pada problem perilaku. Pendekatan ini disebut desain sosiotechnical, mencari solusi untuk mengoptimalkan dua sistem secara bersama-sama, yaitu :

1. sistem teknik (the technical system), sasarannya adalah untuk memaksimalkan pemenuhan tugas dan

2. sistem social (the social system), sasarannya adalah untuk memaksimalkan kualitas kerja pemakai sistem