Senin, 18 April 2011

Cocomo (Constructive Cost Model) Dan Model Jenisnya.

Nama : Rafika wiyanti P
Npm : 11107350
Kelas : 4KA09

" MATKUL - PENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI "

COCOMO atau kepanjangan dari Constructive Cost Model diperkenalkan atau didesain pertama kali oleh Barry Boehm pada tahun 1981, Cocomo merupakan algoritma model estimasi biaya perangkat lunak untuk memperkirakan usaha, biaya dan jadwal untuk perangkat lunak. Pada tahun 1990, muncul suatu model estimasi baru yang disebut dengan COCOMO II. Secara umum referensi COCOMO sebelum 1995 merujuk pada original COCOMO model yaitu COCOMO 81, setelah itu merujuk pada COCOMO II.

COCOMO merupakan model terbuka sehingga semua detail dapat dipublikasi, termasuk :

  • Dasar persamaan perkiraan biaya
  • Setiap asumsi yang dibuat dalam model
  • Setiap definisi
  • Biaya yang disertakan dalam perkiraan dinyatakan secara eksplisit

COCOMO terdiri dari 3 bentuk atau jenis Hirarki, Yaitu :

v Model Basic COCOMO ( COCOMO dasar )

v Model COCOMO Intermediate ( COCOMO tigkat lanjut )

v Model COCOMO Advanced ( COCOMO detail )

Penjelasan dari masing-masing jenis COCOMO


  1. Model COCOMO dasar ( Basic COCOMO )

Tingkat pertama ini sangat baik digunakan untuk order awal dan estimasi kasar besarnya biaya perangkat lunak. Namun, akurasinya terbatas karena kurangnya faktor perhitungan perbedaan atribut proyek (cost drivers).

Model COCOMO dasar di tunjukkan dengan persamaan 1, 2, dan 3 seperti dibawah ini :



Keterangan :

v E : besarnya usaha (orang-bulan)

v D : lama waktu pengerjaan (bulan)

v KLOC : estimasi jumlah baris kode (ribuan)

v P : jumlah orang yang diperlukan.


Untuk koefisien ab, bb, cb, dan db diberikan pada Tabel berikut:



Tabel koofisien COCOMO dasar


Model COCOMO dasar ditetapkan untuk tiga kelas proyek PL :

  1. mode organik – proyek PL yang sederhana dan relatif kecil di mana tim kecil dengan pengalaman aplikasi yang baik.
  2. mode semi-detached – proyek PL menengah 9dalam ukuran dan kompleksitas) di mana tim dengan pengalaman pada tingkat tingkat yang berbeda-beda harus memenuhi bauran yang kurang kuat dari syarat yang ketat (misalnya sistem pemrosesan transaksi dengan syarat tertentu untuk PK terminal dan PL database)
  3. mode embedded – proyek PL yang harus dikembangkan ke dalam serangkaian PK, Pl dan batasan operasional yang ketat (seperti PL kontrol penerbangan untuk pesawat udara).


2. Model COCOMO tingkat lanjut ( COCOMO Intermediate )

Tingkat kedua ini akan mengambil dan menghitung besarnya program dancost drivers (faktor-faktor yang berpengaruh langsung kepada proyek), spt: hardware, personel, dan atribut-atribut proyek. Pengembangan model COCOMO adalah dengan menambahkan atribut yang dapat menentukan jumlah biaya dan tenaga dalam pengembangan perangkat lunak yang dijabarkan dalam kategori dan subkategori sebagai berikut ini :

1. Atribut Produk ( product attributes )

1. Reabilitas perangkat lunak yang diperlukan ( RELY )

2. Ukuran basis data aplikasi ( DATA )

3. Kompleksitas produk ( CPLX )

2. Atribut perangkat keras ( computer attributes )

1. Waktu eksekusi program ketika dijalankan ( TIME )

2. Memori yang dipakai ( STOR )

3. Kecepatan mesin virtual ( VIRT )

4. Waktu yang diperlukan untuk mengeksekusi perintah ( TURN )

3. Atribut sumber daya manusia ( personel attributes )

1. Kemampuan analisis ( ACAP )

2. Kemampuan ahli perangkat lunak ( PCAP )]

3. Pengalaman membuat aplikasi ( AEXP )

4. Pengalaman penggunaan mesin virtual ( VEXP )

5. Pengalaman dalam menggunakan bahasa pemrograman ( LEXP )

4. Atribut proyek ( project attributes )

1. Penggunaan sistem pemrograman modern ( MODP )

2. Penggunaan perangkat lunak ( TOOL )

3. Jadwal pengembangan yang diperlukan ( SCED )


Masing-masing subkategori diberi bobot seperti dalam tabel dibawah dan kemudian dikalikan.



Dari pengembangan ini diperoleh persamaan :



Keterangan

E : besarnya usaha (orang-bulan)

KLOC : estimasi jumlah baris kode (ribuan)

EAF : faktor hasil penghitungan dari sub-katagori di atas.



Tabel koofisien COCOMO lanjut

3. Model COCOMO Detail ( COCOMO Advanced )

Detil COCOMO menggabungkan semua karakteristik versi intermediate dengan penilaian dampak cost driver di setiap langkah (analisis, desain, dll) dari proses rekayasa perangkat lunak 1. model rinci kegunaan yang berbeda upaya pengali untuk setiap driver biaya atribut tersebut Sensitif pengganda Tahap upaya masing-masing untuk menentukan jumlah usaha yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap tahap. Pada COCOMO detail, upaya dihitung sebagai fungsi dari ukuran program dan satu set driver biaya yang diberikan sesuai dengan tiap tahap siklus hidup rekayasa perangkat lunak. Fase yang digunakan dalam COCOMO detail, perencanaan kebutuhan dan perancangan perangkat lunak, perancangan detil, kode dan menguji unit, dan pengujian integrasi.

MODEL COCOMO II

COCOMO II diset sebagai siklus hidup software modern. Orgininal COCOMO model sudah sangat berhasil, tetapi tidak sesuai dengan praktek pengembangan software yang lebih baru sebagaimana dengan software tradisional. COCOMO II menargetkan proyek software pada tahun 1990an sampai 2000an dan akan terus berkembang dalam beberapa tahun ke depan.

COCOMO II memiliki 3 model berbeda :


Ø The Application Composition Model

Sesuai untuk pembangunan proyek dengan tools GUI-builder yang modern. Berdasar pada Object Points baru.


Ø The Early Design Model

Anda bisa menggunakan model ini untuk mendapat estimasi kasar biaya dan durasi dari suatu proyek sebelum anda menentukan arsitektur keseluruhan proyek tersebut. Model ini menggunakan sekumpulan kecil cost driver baru dan persamaan estimasi baru. Berdasar pada Unadjusted Function Points atau KSLOC.


Ø The Post-Architecture Model

Ini adalah model COCOMO II yang paling detail. Anda akan menggunakannya setelah anda membentuk arsitektur proyek anda secara menyeluruh. Model ini memiliki cost driver baru, aturan penghitungan baris yang baru, dan persamaan baru.

Pada model COCOMO II, beberapa factor terpenting yang berkontribusi pada durasi proyek dan biaya yang dikeluarkan adalah Scale Drivers. Pemakai mengeset setiap Scale Drivers untuk mendeskripsikan Proyek mereka. Scale Drivers tersebut menentukan eksponen yang digunakan dalam Effort Equation. Terdapat 5 Scale Drivers yaitu :

· Precedentedness

· Development Flexibility

· Architecture / Risk Resolution

· Team Cohesion

· Process Maturity

COCOMO II memiliki 17 cost drivers. Cost driver tersebut adalah factor pengenal yang menentukan usaha yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek software anda. Sebagai contoh, jika proyek anda akan mengembangkan software yang mengatur penerbangan pesawat, anda akan mengeset Required Software Reliability (RELY) cost driver menjadi sangat tinggi. Rating tersebut berhubungan dengan effort multiplier 1,26 yang berarti bahwa proyek anda akan membutuhkan usaha lebih sebesar 26% dibanding proyek software pada umumnya. COCOMO II mendefinisikan setiap cost drivers dan effort multiplier yang terhubung dengan setiap rating.

COCOMO II Early Design Effort Multipliers


COCOMO II Post Architecture Effort Multipliers


Sama seperti COCOMO Intermediate (COCOMO81), masing-masing sub katagori bisa digunakan untuk aplikasi tertentu pada kondisi very low, low, manual, nominal, high maupun very high. Masing-masing kondisi memiliki nilai bobot tertentu. Nilai yang lebih besar dari 1 menunjukkan usaha pengembangan yang meningkat, sedangkan nilai di bawah 1 menyebabkan usaha yang menurun. Kondisi Laju nominal (1) berarti bobot pengali tidak berpengaruh pada estimasi. Maksud dari bobot yang digunakan dalam COCOMO II, harus dimasukkan dan direfisikan di kemudian hari sebagai detail dari proyek aktual yang ditambahkan dalam database.


Sumber-sumber :

- http://en.wikipedia.org/wiki/COCOMO#Detailed_COCOMO

- http://raveshader.blogspot.com/2011/04/constructive-cost-model-cocomo.html

- http://www.nuansahati.co.cc/2009/12/constructive-cost-model-cocomo.html

- http://www.cs.uwaterloo.ca/~apidduck/se362/Lectures/cocomo.pdf

- http://yayuk05.wordpress.com/2007/11/09/constructive-cost-model-cocomo/

- http://arizkaseptiani.wordpress.com/2011/04/13/cocomo-apa-sih/

Jumat, 15 April 2011

Jenis Profesi di bidang IT di Indonesia dan Perbedaannya dengan negara lain.

NAMA : Rafika Wiyanti P

NPM : 11107350

KELAS : 4KA09

MATKUL "ETIKA PROFESIONALISME & TSI"

Profesi adalah suatu lapangan kerja yg memerlukan pendidikan khusus, yang berakhir dengan suatu gelar dari lembaga pendidikan tinggi, serta mengakui adanya kewajiban terhadap masyarakat dan memiliki kode etik yang mengikat setiap orang yang menyandang suatu profesi tertentu. Profesi juga diartikan sebagai suatu lapangan kerja yg memerlukan pendidikan khusus, yang berakhir dengan suatu gelar dari lembaga pendidikan tinggi, serta mengakui adanya kewajiban terhadap masyarakat dan memiliki kode etik yang mengikat setiap orang yang menyandang suatu profesi tertentu.

Beberapa ciri seorang Profesionalisme :

· Memiliki pengetahuan yang luas tentang manusia dan masyarakat, budaya, seni, sejarah dan komunikasi

· Memiliki pengetahuan yang tinggi di bidang profesinya

· Memiliki ketrampilan yang tinggi di bidang profesinya

· Bekerja dibawah disiplin etika

Beberapa Posisi dalam dunia kerja IT di Indonesia seperti yang diambil dari sumber “Indonesia salary guide 2006 dan berbagai sumber lainnya” : System Analyst, Analyst Programmer, ERP (enterprise resource planning) Consultant , Systems Programmer/ Software Engineer, Web Designer , Systems Engineer, Tester, Database Administrator , IT Manager, Project Manager, Account Manager.

Macam-Macam Posisi dalam dunia kerja IT di Indonesia berikut dengan Job descriptionnya masing-masing :

· IT Executive

Bertugas Memelihara kecukupan, standard & kesiapan systems/infrastructure untuk memastikan pengoperasiannya dapat efektif & efisien, Menerapkan prosedur IT & proses untuk memastikan data terproteksi secara maksimum.

· IT Administrator

Bertugas Menyediakan implementasi & administrasi yang meliputi Local Area Network (LAN), Wide Area Network (WAN) dan koneksi dial-up, firewall, Proxy serta pendukung teknisnya.

· IT Manager

Bertugas Mengatur kelancaran dari sistem IT, Troubleshooting & membantu organisasi dalam menangani permasalahan IT. Sesuai dengan pengembangan IT yang baru dalam bidang yang diperlukan.

· Analyst Programmer

Bertugas Merancang, membuat ‘code’ (program) dan menguji program untuk mendukung perencanaan pengembangan aplikasi sistem .

· Network Administrator

Bertugas Mengoperasikan & Mengurus jaringan LAN maupun WAN, manajemen sistem serta dukungan terhadap perangkat kerasnya .

· Systems Engineer

Bertugas Menyediakan rancangan sistem & konsultasi terhadap pelanggan, Memberikan respon terhadap permintaan technical queries serta dukungannya, Termasuk melakukan pelatihan teknis ke pelanggan & IT administrator.

· Helpdesk Analyst

Me-’remote’ permasalahan troubleshoot melalui email/telephone dengan cara mengambil alih kendali para pemakai via LAN/WAN koneksi, Perencanaan, mengkoordinir & mendukung proses bisnis, sistem & end-users dalam menyelesaikan masalah yang mereka hadapi.

· Network Support Engineer

Melaksanakan komunikasi & analisa sistem networking, Mendisain perencanaan untuk integrasi. Mendukung jaringan pada internet, intranet & extranet, Menganalisa & ikut ambil bagian dalam pengembangan standardisasi keamanan & implementasi mengendalikan untuk keamanan LAN & WAN.

· IT support Officer

Bertugas menerima, memprioritaskan dan menyelesaikan permintaan bantuan IT. Membeli hardware IT, software dan hal-hal lain yang berhubungan dengan hal tersebut. Instalasi, perawatan dan penyediaan dukungan harian baik untuk hardware & software Windows & Macintosh, peralatan termasuk printer, scanner, hard-drives external, dll. Korespondensi dengan penyedia jasa eksternal termasuk Internet Service Provider, penyedia jasa Email, hardware, dan software supplier, dll. Mengatur penawaran harga barang dan tanda terima dengan supplier untuk kebutuhan yang berhubungan dengan IT. Menyediakan data / informasi yang dibutuhkan untuk pembuatan laporan department regular

· ERP Consultant

Memberikan nasehat teknis ataupun fungsional pada implementasi solusi ERP, Harus mempunyai beberapa pengetahuan tertentu dalam rangka memetakan proses.

· Project Manager

Perencanaan, memberi arahan & melaksanakan aktivitas manajemen proyek untuk suatu divisi/ area, Memonitor progress terhadap jadwal & anggaran proyek, Bisa juga mengalokasikan atau membantu mengalokasi sumber daya sesuai dengan hasil proyek yang harus diselesaikan.

· Database Administrator

Bertanggung jawab Untuk administrasi & pemeliharaan teknis yang menyangkut perusahaan dalam pembagian sistem database.

Perbandingan dengan Negara lain sebagai berikut :

Ø INGGRIS

Model British Computer Society (BCS)
Untuk model BCS pekerjaan diklasifikasikan dalam tingkatan sebagai berikut :

Level 0 . Unskilled Entry
Level 1 . Standard Entry
Level 2 . Initially Trainded Practitioner
Level 3 . Trained Practitioner
Level 4 . Fully Skilled Practitioner
Level 5 . Experienced Practitioner/Manager
Level 6 . Specialist Practitioner/Manager
Level 7 . Senior Specialist/Manager
Level 8 . Principal Specialist/Experienced Manager
Level 9 . Senior Manager/Director

Ø SINGAPORE

Pada model Singapore juga dilakukan pembagian berdasarkan tingkatan senioritas. Misal pada System development dibagi menjadi:

1. Programmer
2. Analyst/Programmer
3. Senior Analyst/Programmer
4. Principal Analyst/Programmer
5. System Analyst
6. Senior System Analyst
7. Principal System Analyst

Ø MALAYSIA

Model Malaysia ini mirip dengan model Singapore, juga membedakan posisi pekerjaan pada berbagai sektor bisnis. Tetapi berbeda dalam melakukan ranking senioritas, misal untuk System Development:

1. Programmer
2. System Analyst/Designer
3. System Development Executive

Ø AMERIKA SERIKAT

Beberapa Jobdesk IT di Amerika Serikat antara Lain :

- Database Administrator

Bekerja sama dengan profesional komputer lain seperti analis data, web Developer dan programer komputer. Database Administrator mengidentifikasi kebutuhan klien dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan melalui data penelitian yang tepat, mengumpulkan data, mengorganisasikannya, dan mengelolanya. Database Administrator mengembangkan database komputer dan mengaturnya, termasuk menulis instruksi yang tepat melalui bahasa pemrograman komputer untuk mengumpulkan dan memilah data yang relevan. Database Administrator memastikan bahwa sistem komputer dan database bekerja dengan baik sebagaimana mestinya, hal ini dikenal sebagai database performance tuning. Database Administrator menguji sistem database untuk memastikan bahwa mereka bekerja dengan benar, memastikan mem-back up data yang dilakukan secara berkala dalam kasus data akan hilang atau hancur, memulihkan data yang hilang atau rusak, serta memastikan integritas dan keamanan data yang dikumpulkan.

- Project Manager

Memastikan bahwa instalasi sistem yang terdiri dari hardware komputer dan jaringan bersama dengan software sistem dan aplikasi membuat keutuhan sinergis yang memungkinkan bisnis untuk mendapatkan manfaat dari keuntungan yang dijanjikan tersebut.

- Software Engineer

bertanggung jawab untuk pengembangan software baru dan meningkatkan kemampuan software yang sudah ada. Lebih banyak peluang terbuka untuk Software Engineer dan Software Developer dalam industri lain karena mereka membuka diri terhadap meningkatnya penggunaan komputer dalam melaksanakan tugas-tugas penting. Saat ini, Software Engineer dapat ditemukan dalam produksi dan sektor jasa.

- System Engineer

tanggung jawab utama dari System Engineer adalah memastikan bahwa semua sistem perusahaan berfungsi dengan lancar, memastikan bahwa setiap karyawan perusahaan semakin mampu untuk data tertentu, dan memastikan bahwa departemen IT perusahaan berjalan lancar.

Sumber-Sumber :

http://andriksupriadi.wordpress.com/2010/05/30/jenis-jenis-profesi-di-bidang-it/

http://staff.ui.ac.id/internal/130517305/material/Ethic-2009-a.ppt

http://www.samplejobdescriptions.org

http://alvin-andhika.blogspot.com